Filosofi Mesjid Raya Al-Jabbar dengan Arstiek Bapak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Suatu kebanggan sebagai warga Jawa Barat memiliki Mesjid Raya dengan nama Al-Jabbar, ada yang menarik pada mesjid ini adalah Interior dan Bentuk bangunan yang super indah yang dapat membuat suasana ibadah menjadi nyaman tentunya khusyu. Mesjid ini selain menjadi tempat ibadah bisa juga dijadikan sebagai wisata religi yang mengundang para warga untuk beramai-ramai mendatangi sekaligus memakmurkan mesjid.

Masjid Raya Al-Jabbar atau lebih dikenal dengan Masjid Terapung Gedebage adalah sebuah masjid di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini dibangun di atas danau buatan pada tahun 2017 dan proyek pembangunannya baru selesai pada tahun 2020.

 

Al Jabbar juga merupakan salah satu nama Asmaul Husna yang terukir di mihrab masjid.

“Al Jabbar juga nama Asmaul Husna yang tertulis di Mihrab artinya bagus sekali yaitu Yang Maha Kuasa. Kebetulan Al Jabbar mungkin juga singkatan dari Jawa Barat yaitu Jabar, jadi beruntung namanya cocok,” ujar Gubernur Jabar sekaligus Arsitek dari mesjid tersebut Ridwan Kamil pada Senin 26 Desember 2022.

Masjid Raya Al Jabbar juga memiliki 27 pintu yang melambangkan 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Ukiran ikat pada 27 pintu berbeda-beda sesuai dengan keunikan masing-masing daerah. “Ada pintu yang melambangkan 27 wilayah perkotaan, ukiran ikat pada pintunya berbeda-beda sesuai karakteristik daerah, jadi 27 wilayah ini mewakili Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.

Masjid Al-Jabbar hanya dapat menampung 20.000 jamaah di lantai dasar. Hingga 3.000 orang dapat ditampung di lantai atas, yang sebagian besar digunakan sebagai bagian wanita.

Area Alun-alun juga dapat digunakan untuk sholat karena telah dipasang antrean sholat di sana yang dapat menampung hingga 20.000 jamaah.

“Jadi masjid ini berkapasitas 50.000 jemaah, seperti stadion,” kata Ridwan Kamil.